Puncak Kegagagalan, Awal Kesuksesan

Apakah kesuksesan dapat diraih dengan mudahnya tanpa hambatan berupa kegagalan? Apakah kegagalan adalah alarm peringatan bagi kita untuk berhenti mencapai suatu kesuksesan? Pendapat kebanyakan orang, makna kegagalan begitu buruk bahkan bisa menjadi momok penghancur harapan. Sejak dini, kegagalan selalu hadir dalam setiap tindakan yang kita lakukan tanpa kita sadari. Contohnya untuk bisa berjalan seperti sekarang, kita harus merasakan jatuh berkali-kali saat berlatih pada usia 1 tahun. Berkali-kali terjatuh, namun berkali-kali pula kita terus bangkit, berusaha, mencoba, dan tidak takut untuk berkali-kali merasakan jatuh agar bisa berjalan. Namun, jika kita mengeluh saat terjatuh dan memutuskan untuk menyerah maka hal inilah yang dapat disebut kegagalan. Selama kita tidak menyerah kita bukanlah orang yang gagal. Layaknya pendapat Thomas Alva Edison bahwa kegagalan adalah orang yang tidak menyadari betapa dekat jarak dirinya dengan kesuksesan saat ia sudah mulai menyerah.

Ketika kita berkata, “Saya tidak ingin mencoba melakukan suatu hal karena aku takut gagal.” Maka dengan sigap otak akan memberi respon yang buruk dalam setiap tindakan yang akan kita ambil. Perkataan adalah awal suatu tindakan. Maka mulailah berkata “Saya tidak takut melawan kegagalan untuk dapat merasakan kesuksesan.” Dalam setiap tindakan yang akan di jalani. Untuk apa takut pada kegagalan, toh kegagalan bukanlah monster yang dapat menghancurkan apa saja yang ada disekitarnya, bukan pula sebuah bom waktu yang dapat menghancurkan apapun yang berada dalam lingkup jangkauannya.

Jika dihadapi dengan dua pilihan, “Mencapai kesuksesan tanpa merasakan kegagalan” atau “Mencapai kesuksesan karena telah mengalahkan kegagalan.” Banyak orang yang akan memilh mencapai kesuksesan tanpa harus bersusah payah merasakan kegagalan. Jika ada jalan yang lebih aman dan cepat untuk dilalui, mengapa harus memilih jalan lain yang berliku dan membingungkan? Itu bukanlah pilihan yang tepat, karena kesuksesan yang kita dapat akan lebih terhormat jika kita telah mampu mengalahkan berbagai jenis kegagalan yang menerpa kita. Jika kita tidak pernah berharap untuk mengalami kegagalan maka pikiran kita tidak dirangsang untuk berkembang. Kegagalan akan mendorong kita menjadi lebih kreatif. Kegagalan dapat membawa kita pada sebuah jalan yang belum pernah kita lalui sebelumnya, membangun relasi dengan lebih banyak individu, serta membuat kita berusaha mencari ide atau alternatif lain untuk mencapai kesuksesan. Anggaplah bahwa kegagalan adalah awal dari keberhasilan kita dalam mencapai kesuksesan.

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan karena tidak pernah gagal, tetapi karena kita bangkit kembali ketika kita jatuh tidak perlu takut gagal. Tanamkan dalam pikiran kita bahwa jika kita gagal dalam mendapatkan atau melakukan sesuatu, maka hanya ada satu hal yang harus dilakukan yaitu “Cobalah kembali!” Dalam praktiknya, saya telah mengalami cukup banyak kegagalan. Saya pernah beberapa kali gagal dalam berbagai lomba dan olimpiade yang saya ikuti, namun tidak berhenti saat itu pula. Saya terus mengikuti berbagai kegiatan dan pada akhirnya saya berhasil mendapatkan apa yang sebelumnya tidak saya dapatkan, yaitu menjadi seorang pemenang. Bukanlah suatu penyesalan jika harus bergelut dengan buku-buku ketika orang lain menikmati masa istirahat panjangnya karena pada akhirnya yang kita dapat adalah suatu kehormatan yang membuat kita bangga pada kekuatan dan kepercayaan diri. Tidak dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri pun bukanlah sebuah kegagalan dalam proses mencapai kesuksesan, karena kesuksesan dapat kita raih dimana saja selama kita masih terus berusaha dan mencoba.

Mencapai kesuksesan setelah terjatuh beberapa kali dalam kegagalan di alami pula oleh Abraham Lincoln, yang merupakan presiden Amerika Serikat yang ke-16 (tahun 1860) dan menjadi salah seorang presiden yang sukses dalam sejarah Amerika. Ia adalah seseorang yang benar-benar berani pada kegagalan. Ia pernah mengalamai kegagalan dalam bisnis pada tahun 1831, dikalahkan di Badan Legislatif pada tahun 1832, gagal sekali lagi dalam bisnis pada tahun 1833, mengalami patah semangat pada tahun 1836, gagal memenangkan kontes pembicara pada tahun 1838, gagal menduduki dewan pemilih pada tahun 1840, gagal dipilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1843 dan 1848, gagal menjadi anggota senat pada tahun 1855, gagal menjadi Presiden pada tahun 1856, dan gagal menjadi anggota Dewan Senat pada tahun 1858. Selain itu ada pula tokoh yang berhasil membuat novel Harry Potter yang telah mendunia, yaitu J.K Rowling. Sebelum karyanya terbit, ia merupakan orang yang depresi berat, single parent yang mencoba membesarkan anak sendirian bersamaan dengan sekolah dan menulis novel. Ia menggantungkan biaya hidupnya dari bantuan sosial. Namun dalam kurun waktu 5 tahun, ia telah berubah menjadi salah satu wanita terkaya di dunia berkat ketekunan dan kerja keras yang ia dedikasikan. Kemudian kegagalan yang di alami Thomas Alfa Edison yang menciptakan bola lampu dengan melakukan percobaan sampai 9999 kali.

Kesuksesan tidak diukur dengan apa yang kita raih, namun kegagalan yang telah kita hadapi, dan keberanian yang membuat kita tetap berjuang melawan rintangan yang datang bertubi-tubi. Jadilkanlah kegagalan sebagai motivasi dalam hidup kita untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan bersabar.